Alasan kami beropini seperti itu karena kami memiliki beberapa alasan dan fakta logis yang mendasarinya. Salah satunya bisa disebabkan karena masih ada guru yang belum (atau bahkan) tidak menikmati profesinya secara lahir bathin sehingga dia tidak benar-benar bisa menyajikan suasana belajar mengajar yang baik dan menyenangkan, baik untuk dirinya maupun untuk para siswa didik.
Ilustrasi Guru Yang Menikmati Aktifitas Mengajar |
Kondisi yang kami sebutkan diatas pada akhirnya akan menyebabkan dua keadaan yang bisa ditemui dengan mudah, yakni akan ada beberapa mata pelajaran yang tidak disukai oleh anak sekolah dikarenakan pengaruh etos atau cara mengajar yang kurang baik dari guru yang bersangkutan.
Keadaan lainnya adalah akan ada sebuah kondisi klasik yakni akan ada guru yang disukai serta tidak disukai oleh para siswa didik.
Untuk anda yang sedang mencari atau membutuhkan tips supaya bisa menjadi guru yang disukai oleh para murid, kami sudah menjelaskan beberapa tips yang dikemas kedalam sebuah artikel bertajuk 5 Tipe Guru Yang Disukai Murid.
Dua hal yang kami sebutkan diatas tentunya tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan guru dalam konteks guru sebagai tenaga pengajar, salah satunya bisa dilihat dari bagaimana guru tersebut menciptakan suasana mengajar yang baik serta kondusif.
Guru yang bisa menciptakan suasana belajar-mengajar yang kondusif serta menyenangkan bisa diartikan sebagai salah satu ciri atau tanda bahwa guru yang bersangkutan sudah benar-benar menikmati profesinya sebagai tenaga pengajar, atau dalam arti lain sudah benar-benar bisa mendarahdagingkan aktifitas mengajar sebagai sesuatu yang harus selalu ditanamkan ketika melakukan "transfer ilmu" kepada para peserta didik.
Berhubungan dengan aktifitas mengajar, dalam artikel ini kami akan menjelaskan mengenai 5 ciri guru yang menikmati aktifitas mengajar sebagai salah satu pelengkap tips, panduan dan teknik mengajar yang menjadi visi dan misi utama blog ini.
Lalu, apa saja ciri-ciri atau tanda-tanda guru yang menikmati profesinya sebagai seorang tenaga pengajar? Mari kita simak pembahasannya bersama-sama.
1. Selalu Fokus dan Serius Ketika Mengajar
Seorang guru yang menikmati aktifitas dan tanggung jawabnya sebagai seorang tenaga pengajar bisa dilihat dari keseriusan dia ketika mengajar.
Sikap fokus dan serius disini bukan berarti guru tersebut harus selalu bersikap maupun bertutur kata yang formal dan menjenuhkan, tetapi lebih kepada cara dia menyampaikan pembahasan dan materi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dia ajarkan. Atau kesimpulannya guru tersebut tidak akan menjelaskan mata pelajaran, materi atau pembahasan diluar mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Sebagai contoh, seorang guru matematika akan fokus membahas dan menjelaskan mata pelajaran tersebut ketika sedang mengajar. Itulah sebenarnya yang akan membuat sebuah mata pelajaran lebih mudah dipahami.
Untuk contoh di atas, sikap fokus dan serius tersebut ternyata terbukti bisa membantu para siswa lebih memahami matematika, sehingga pelajaran tersebut lebih disenangi sekaligus menjadikan matematika tidak dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami.
2. Memiliki Pikiran Terbuka, Inovatif dan Edukatif
Seorang guru yang menikmati profesinya sebagai seorang tenaga pengajar bisa juga dilihat dari pikirannya yang lebih terbuka terhadap arus informasi yang didapatkan, baik informasi yang berasal dari lingkup dia sebagai seorang guru maupun dari sumber lain yang tidak berhubungan dari ekosistem pendidikan formal seperti sekolah dan universitas/perguruan tinggi.
Salah satu bentuk guru yang memiliki pikiran terbuka salah satunya dia akan memahami bahwa kegiatan belajar-mengajar bisa tercipta lebih baik jika dia memanfaatkan teknologi kedalam aktifitas belajar-mengajar.
Guru seperti itu akan memiliki keyakinan dan alasan kenapa tenaga pengajar harus memahami teknologi sekaligus memanfaatkan beragam produk teknologi tersebut untuk menunjang profesinya sebagai guru yang lebih baik.
Kemudian guru yang menikmati aktifitas mengajar juga bisa dilihat dari cara mengajarnya yang inovatif. Salah satu hal yang bisa membuat seorang guru menjadi inovator bisa dilihat dari beragam ide dan cara dia mengajar.
Ketika seorang guru melihat para siswa didik kurang bersemangat mengikuti mata pelajaran yang sedang diajarkan, maka seorang guru inovator akan bisa mendapatkan ide secara lebih mudah (bahkan spontan) supaya para murid bisa lebih bersemangat dalam belajar. Misalnya akan mengajak para murid keluar kelas kemudian melanjutkan aktivitas belajar-mengajar di lingkungan sekolah yang dianggap bisa mengurangi serta menghilangkan kejenuhan para siswa dan siswi.
3. Menjadi Pendengar Yang Baik Untuk Siswa, Rekan Satu Profesi dan Masyarakat
Seorang guru akan menjadi pihak yang menikmati aktifitas mengajar ketika dia memahami bahwa "mengajar" itu tidak hanya dilakukan di ruangan kelas, namun juga di luar kelas.
Siswa maupun siswi di sebuah sekolah biasanya diberikan kebebasan untuk mengungkapkan berbagai hal yang berhubungan dengan dirinya secara lebih personal kepada seorang guru BP (Bimbingan Penyuluhan) atau guru BK (Bimbingan Konseling).
Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu hal yang semestinya menjadi hak sekaligus kewajiban setiap guru, bukan hanya kewajiban atau hak guru BP & BK saja.
Ketika seorang guru bisa menjadi pendengar yang baik untuk para siswanya, maka dia akan mendapatkan sebuah penghargaan tidak ternilai yang akan terus terbawa meskipun jiwa sudah meninggalkan raganya (dan sebagai seseorang yang pernah duduk di bangku sekolah, kami sebagai penulis sendiri mengalami hal ini hingga sekarang).
Selain bisa menjadi pihak pendengar yang baik untuk siswa maupun siswi sekolah. Seorang guru yang menikmati profesi dan aktifitasnya pun akan bisa menjadi pendengar yang baik untuk rekan-rekan satu profesi. Dan untuk kondisi seperti ini tentunya hanya akan diketahui oleh sesama guru juga, dan kami tidak akan menjelaskannya dikarenakan kami bukan seorang guru serta merasa tidak memiliki banyak alasan kuat untuk masuk kedalam pola pikir guru dalam ekosistem dan perspektif pendidikan.
Selanjutnya guru yang menikmati aktifitas mengajar juga bisa dilihat dari kemampuan guru tersebut menjadi pendengar yang baik untuk warga masyarakat.
Bukan sebuah hal yang aneh jika seorang guru akan di pandang atau di anggap sebagai pihak yang memiliki kedudukan sosial lebih baik di lingkungan masyarakat.
Seorang guru biasanya akan memiliki "peranan ganda" ketika yang bersangkutan dimasukkan kedalam ekosistem lingkungan masyarakat yang lebih luas, majemuk dan heterogen. Salah satu bentuk peranan ganda tersebut misalnya di sebuah lingkungan ada banyak guru yang menjabat sebagai RT, RW, pengurus mesjid bahkan -maaf- pedagang.
Terlepas dari beragam "peran ganda" yang dilakoni oleh seorang guru, biasanya yang bersangkutan tetap akan sanggup menjadi pendengar yang baik di lingkungan masyarakat. Dia juga akan bisa menempatkan diri sebagai penengah ketika berada dalam situasi cukup rumit yang memerlukan mediasi, misalnya menjadi pendengar sekaligus mediator untuk menyelesaikan perselisihan di antara warga.
Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu hal yang semestinya menjadi hak sekaligus kewajiban setiap guru, bukan hanya kewajiban atau hak guru BP & BK saja.
Ketika seorang guru bisa menjadi pendengar yang baik untuk para siswanya, maka dia akan mendapatkan sebuah penghargaan tidak ternilai yang akan terus terbawa meskipun jiwa sudah meninggalkan raganya (dan sebagai seseorang yang pernah duduk di bangku sekolah, kami sebagai penulis sendiri mengalami hal ini hingga sekarang).
Selain bisa menjadi pihak pendengar yang baik untuk siswa maupun siswi sekolah. Seorang guru yang menikmati profesi dan aktifitasnya pun akan bisa menjadi pendengar yang baik untuk rekan-rekan satu profesi. Dan untuk kondisi seperti ini tentunya hanya akan diketahui oleh sesama guru juga, dan kami tidak akan menjelaskannya dikarenakan kami bukan seorang guru serta merasa tidak memiliki banyak alasan kuat untuk masuk kedalam pola pikir guru dalam ekosistem dan perspektif pendidikan.
Selanjutnya guru yang menikmati aktifitas mengajar juga bisa dilihat dari kemampuan guru tersebut menjadi pendengar yang baik untuk warga masyarakat.
Bukan sebuah hal yang aneh jika seorang guru akan di pandang atau di anggap sebagai pihak yang memiliki kedudukan sosial lebih baik di lingkungan masyarakat.
Seorang guru biasanya akan memiliki "peranan ganda" ketika yang bersangkutan dimasukkan kedalam ekosistem lingkungan masyarakat yang lebih luas, majemuk dan heterogen. Salah satu bentuk peranan ganda tersebut misalnya di sebuah lingkungan ada banyak guru yang menjabat sebagai RT, RW, pengurus mesjid bahkan -maaf- pedagang.
Terlepas dari beragam "peran ganda" yang dilakoni oleh seorang guru, biasanya yang bersangkutan tetap akan sanggup menjadi pendengar yang baik di lingkungan masyarakat. Dia juga akan bisa menempatkan diri sebagai penengah ketika berada dalam situasi cukup rumit yang memerlukan mediasi, misalnya menjadi pendengar sekaligus mediator untuk menyelesaikan perselisihan di antara warga.
4. Bisa Menjadi Pasangan Sekaligus Orang Tua Yang Bijaksana
Poin ini tidak hanya berlaku untuk guru yang sudah berumah tangga, tapi juga berlaku untuk guru yang masih lajang.
Guru yang menikmati aktifitas mengajar akan memiliki kepribadian yang hangat, bersahaja, bijaksana, cerdas dan tentunya akan senantiasa di gugu serta di tiru, baik oleh siswa, rekan satu profesi, warga masyarakat, pasangan maupun anak-anak di rumah dan diluar rumah.
Tutur kata yang lembut, rendah hati dan menghargai setiap pihak akan menjadi beberapa tanda unik dan khas untuk menentukan bahwa dia adalah sosok yang menikmati aktifitas mengajar serta mengharga & mensyukuri profesinya sebagai seorang guru.
5. Tidak Menganggap Siswa Didik Sebagai Pihak Yang Harus Bisa dan Selalu Memahami Materi Pelajaran
Ciri lain dari guru yang menikmati aktifitas mengajar adalah akan memiliki pengertian yang tinggi terhadap para siswa yang mengikuti mata pelajaran yang diajarkan.
Guru yang memahami bahwa peserta didiknya hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan tidak akan memaksa para muridnya untuk memahami dan mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
Guru yang mengerti bahwa siswa didiknya membutuhkan bimbingan, waktu dan proses yang berbeda akan memiliki kandidat atau peluang lebih besar menjadi tipe guru yang disukai oleh para murid.
Memaklumi, mengerti atau memahami para siswa didik dari berbagai aspek merupakan salah satu tanda-tanda kebijakan seorang guru.
Memandang dan memperlakukan setiap para siswa didik sebagai manusia secara keseluruhan akan lebih dan sangat bijaksana daripada hanya melihat dan memperlakukan para siswa didik sebagai murid yang harus selalu memahami materi pelajaran.
Demikianlah akhir dari artikel mengenai 5 ciri atau tanda-tanda guru yang menikmati aktifitas mengajar sekaligus mensyukuri profesinya sebagai seorang tenaga pengajar.
Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika dalam artikel ini ada salah kata dalam hal penyampaian informasinya. Dan sebagai penutup perjumpaan kami ucapkan terima kasih atas atensi serta kunjungan anda. Sampai jumpa di kesempatan yang akan datang dengan artikel informatif lainnya.
Demikianlah akhir dari artikel mengenai 5 ciri atau tanda-tanda guru yang menikmati aktifitas mengajar sekaligus mensyukuri profesinya sebagai seorang tenaga pengajar.
Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika dalam artikel ini ada salah kata dalam hal penyampaian informasinya. Dan sebagai penutup perjumpaan kami ucapkan terima kasih atas atensi serta kunjungan anda. Sampai jumpa di kesempatan yang akan datang dengan artikel informatif lainnya.
No comments:
Post a Comment