Selain memiliki daya tarik, para guru yang diidolakan oleh siswa biasanya bisa bertindak (atau lebih tepatnya) menjadi sosok ganda, yakni bisa menjadi sahabat, orang tua dan tentunya sebagai guru itu sendiri.
Guru yang difavoritkan siswa pun rata-rata bisa mengetahui metode atau cara mengajar yang dianggap bisa membuat para siswa didik betah belajar. Mereka (para guru) bisa mengkombinasikan beberapa jenis alat mengajar dengan kemampuan mengajar yang mereka miliki, sehingga pada akhirnya bisa menciptakan suasana yang menyenangkan selama proses pembelajaran.
Untuk anda yang memiliki profesi sebagai guru, memiliki metode mengajar yang baik dan efektif serta bisa membuat siswa didik betah dengan anda tentunya bukan sebuah keadaan yang gampang. Sebab untuk menemukan, mendapatkan dan mengaplikasikan cara mengajar yang disukai para siswa didik tersebut akan membutuhkan proses dan waktu yang relatif tidak sebentar.
Saya sudah sering melihat bagaimana beberapa orang sahabat saya yang berprofesi sebagai guru sering mengalami stress ketika melihat nilai yang diperoleh siswa untuk mata pelajaran yang dia ajarkan rata-rata berada di bawah 'nilai yang tidak diharapkan'.
Sahabat saya tersebut menjadikan keadaan demikian sebagai salah satu indikasi bahwa cara mengajar yang dia lakukan di sekolah belum atau bahkan tidak efektif serta tidak bermanfaat jika terus-menerus dipaksakan.
Lalu, bagaimanakah metode atau cara mengajar yang efektif serta memiliki akan disukai oleh para peserta didik ? Yuk mari simak sama-sama pembahasannya di bawah ini.
Metode Ceramah
Sebagai penulis, saya adalah seorang pribadi yang sangat tidak senang ketika sekolah ataupun kuliah hanya bertatap muka tidak lebih dari 10 menit dengan guru atau dosen, dan selanjutnya malah disuguhi dengan diktat atau materi soal hasil photocopy yang harus dikerjakan serta memiliki deadline yang tidak bisa ditawar.
Ingin rasanya berteriak sekeras-kerasnya. Rasanya kerja keras orangtua dan waktu yang saya luangkan tidak dihargai sama sekali oleh guru yang terbiasa melakukan hal tersebut, dan itu bukan hanya terjadi satu atau dua kali, melainkan hampir 80% dari total pertemuan. Emejing bukan ?
Saya sangat senang ketika guru bisa langsung bertatap muka di kelas sesuai dengan jadwal mengajar yang sudah dibebankan kepada guru tersebut. Karena guru seperti itu tentunya secara langsung sudah memenuhi hak dan tanggung jawab mereka dalam kapasitasnya sebagai tenaga pengajar.
Berceramah membahas tentang materi pembelajaran akan menciptakan chemistry yang lebih kental antara guru dan murid. Mengajar dengan metode ceramah ini bisa diartikan sebagai penuturan atau "penerangan" secara lisan oleh guru terhadap murid.
Dalam mengajar dengan metode ceramah, alat interaksi utama yang terjadi adalah berbicara di hadapan para siswa.
Metode ceramah akan sangat memungkinkan guru menyelipkan berbagai pertanyaan, dan para siswa akan dituntut secara lebih fokus untuk mendengarkan dan mencatat pokok pembahasan yang penting yang dikemukakan oleh guru.
Metode mengajar dalam bentuk ceramah sering menjadi salah satu persoalan yang diperdebatkan dalam lingkungan pendidikan modern.
Ada sebagian orang yang menolak cara mengajar dengan metode ceramah ini karena menganggap kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Namun dibalik keadaan seperti sebagian besar orang masih mempertahankan metode ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau hanya berupa uraian singkat di tengah aktifitas mengajar.
Dalam situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode yang senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi mengajar yang dihadapi.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan metode ceramah :
- Guru bisa menguasai arah pembicaraan ketika mengajar
- Kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih sederhana
Itulah uraian singkat tentang cara mengajar dengan metode ceramah. Semoga penjelasan singkat dan sederhana ini bisa memberikan tambahan manfaat serta pengalaman untuk anda yang sudah berkunjung dan membaca artikel ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas waktu dan atensi anda, sampai jumpa di kesempatan yang akan datang.
No comments:
Post a Comment