-->

5 Alat Mengajar Yang Sebaiknya Tidak Digunakan Guru

Profesi seorang guru terutama dalam lingkup tugasnya sebagai tenaga pengajar akan bisa dilakukan secara lebih baik jika didukung oleh alat mengajar yang memadai. Namun sayangnya dari sekian banyak alat pendukung pekerjaan guru tersebut ada yang tidak terlalu memiliki manfaat besar, bahkan ada yang tidak bermanfaat atau harus dihindari. Koq bisa?

Alat mengajar untuk guru juga bisa dilihat dari harganya, misalnya ada peralatan belajar-mengajar berharga murah, dan ada juga yang relatif berharga mahal.
5 Alat Mengajar Yang Sebaiknya Dihindari Guru
Ilustrasi Alat Mengajar Yang Digunakan Oleh Guru
Dan untuk peralatan mengajar yang sebaiknya dihindari oleh guru, maka yang berharga mahal sebaiknya dimasukkan kedalam daftar pengecualian.

Berikut ini adalah beberapa peralatan mengajar yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam daftar alat penunjang aktivitas belajar-mengajar :

1. Alat Mengajar Berupa Benda Tajam

Alat mengajar seperti ini misalnya pisau cutter, pecahan kaca, lempengan seng/aluminium atau logam tipis lainnya.

Pengaplikasian benda-benda tajam di dalam aktivitas mengajar sebaiknya dihindari. Akan tetapi jika anda memutuskan untuk tetap menggunakan peralatan kategori ini sebaiknya harus tetap melakukan pengawasan disertai dengan kehati-hatian. Sebab dikhawatirkan akan melukai para siswa dan anda sendiri sebagai guru.

2. Cat Tembok

Pengaplikasian cat tembok dalam aktivitas belajar-mengajar bisa ditemukan terutama dalam pelajaran seni rupa.

Cat tembok biasanya digunakan sebagai salah satu bahan untuk "melukis" di atas kanvas, besi ataupun tembok.

Penggunaan cat tembok sebaiknya dihindari, terutama jika pengadaan cat tersebut dibebankan kepada siswa. Selain itu juga cat tembok yang digunakan dalam pelajaran yang bersifat praktek dikhawatirkan akan membuat seragam sekolah menjadi terbuang percuma karena sangat mungkin sekali seragam para siswa menjadi kotor terkena cipratan atau bahkan tumpahan cat tembok.

3. Zat Kimia Berbahaya

Zat kimia sangat identik dengan mata pelajaran Kimia. Penggunaannya lebih banyak dilakukan ketika praktek di laboratorium.

Para guru Kimia juga menyadari bahwa ada beberapa zat kimia yang berbahaya yang tersedia di laboratorium, sehingga ketika praktek di lab biasanya para siswa dan guru akan mengenakan seragam khusus.

Tapi dalam beberapa kasus, seragam tersebut tidak sanggup mencegah kecelakan yang terjadi di laboratorium.

Maka dari itu penggunaan zat berbahaya di lab harus benar-benar dipertimbangkan dan memperkirakan akibat fatal yang mungkin bisa terjadi kapan saja.

4. Larutan Dengan Kadar Alkohol Tinggi

Selain sering digunakan dalam praktek di laboratorium kimia, larutan dengan kadar alkohol tinggi juga identik dengan mata pelajaran Biologi.

Saran kami menghindari ini adalah untuk menghindari penyalahgunaan larutan tersebut untuk hal-hal yang pada awalnya tidak tercatat dalam tujuan belajar-mengajar, misalnya digunakan untuk membakar buku dan perlengkapan lain di sekolah.

5. Alat Peraga Berupa Siswa Yang Berparas Cantik atau Sebaliknya

Mungkin poin terakhir ini agak nyeleneh, tetapi itu adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dibantah.

Aktivitas mengajar seringkali melibatkan seorang siswa sebagai salah satu objek untuk menggambarkan sesuatu.

Namun seorang guru sebaiknya tidak "menggunakan" para siswa sebagai alat peraga dikarenakan hal itu tidak sesuai dengan kode etik dan nilai-nilai kesopanan yang berlaku di negeri ini.

Itulah uraian singkat dari kami mengenai 5 alat mengajar yang sebaiknya tidak digunakan oleh guru dalam aktivitas belajar mengajar. Semoga informasi ini bisa memberikan tambahan manfaat, informasi, ide, wawasan dan pengalaman untuk kita semua.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas atensi dan kunjungan anda, sampai jumpa di kesempatan yang akan datang dengan artikel informatif lainnya.