Artikel ini kami rangkum dari beberapa cerita sekaligus pengalaman pribadi rekan-rekan kami yang mengajar di tempat terpencil.
Berikut ini adalah suka duka yang seringkali dialami oleh guru yang menunaikan tugas di tempat terpencil :
Tidak Mendapatkan Sumber Listrik
Sulitnya mendapatkan sumber listrik bukanlah sebuah hal klasik, sebab kondisi seperti ini memang merupakan sebuah kenyataan. Kami sendiri pernah melihat dengan mata kepala sendiri sekaligus merasakan betapa sedihnya ketika berada di sebuah tempat terpencil yang belum tersentuh oleh peradaban, yakni listrik.
Jadi bersyukurlah bagi anda yang saat ini masih bertugas di tempat yang tersentuh oleh peradaban modern, karena masih banyak rekan-rekan yang tidak seberuntung anda.
Sulit Mendapatkan Signal Telepon Seluler
Ternyata masih banyak tempat terpencil di Indonesia yang masih sulit terjangkau oleh signal telepon seluler.
Kondisi seperti ini tentunya akan menyulitkan komunikasi, apalagi jika dikaitkan dengan urusan yang penting. Tapi mau gimana lagi, jalan satu-satunya adalah mencari tempat yang terjangkau oleh sinyal, dan tak jarang dibutuhkan waktu berjam-jam dengan berjalan kaki untuk mencapai tempat yang terjangkau sinyal, itupun jika handphone ada batereinya.
Harus Pergi ke Kota Jika Ingin Bertemu Keluarga
Dikarenakan guru yang ditempatkan di daerah terpencil sudah mengetahui betapa beratnya medan yang harus dilalui menuju ke tempat tugas mereka, tak jarang dari beliau-beliau yang rela "mengorbankan diri" menempuh ke kota ketika ada sanak saudaranya dari luar pulau yang ingin bertemu.
Hal tersebut dilakukan semata-mata dengan tujuan supaya pihak keluarga yang ingin bertemu tidak kerepotan, selain itu kepergian ke kota tersebut bisa dijadikan sebuah kesempatan untuk membeli beberapa kebutuhan yang berhubungan dengan profesi dan kebutuhan pribadinya. Bikin terharu banget ya gaes.
Harus Menunggu Minimal Satu Minggu Untuk Mendapatkan Perawatan Kesehatan
Pernah melihat seorang mantri kesehatan di televisi swasta yang mengabdikan dirinya untuk kesehatan penduduk lokal di daerah Papua?? Jika ya, maka anda perlu tahu juga bahwa ada banyak rekan-rekan guru yang ketika mengalami sakit harus rela diobati secara tradisional terlebih dahulu, sebab untuk mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan tak jarang membutuhkan waktu minimal satu hari hingga seminggu.
Tidak Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Setiap Hari
Kalau ini sudah jelas banget ya gaes. Dikarenakan profesi dan tugasnya terkadang mewajibkan seorang guru harus siap ditempatkan di tempat terpencil, maka mau tidak mau keadaan tersebut "memaksa" mereka untuk jauh dari keluarga.
Bisa bayangin kan bagaimana mereka menahan rasa rindu dan kangen kepada keluarga selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun?
Selain jauh dari keluarga, mereka juga tentunya jauh dari sahabat dan lingkungan tempat tinggal. Dan jangan pernah anggap remeh keadaan seperti ini, sebab tidak semua orang sanggup bertahan lama tinggal di tempat terpencil.
Itulah pembahasan dari kami mengenai suka duka guru yang mengajar di tempat terpencil, semoga artikel ini bermanfaat dan bisa memberikan pengalaman serta wawasan untuk kita semua. Amin.