Kondisi seperti itu pada akhirnya akan menyebabkan lahirnya lembaga pendidikan yang khusus menangani anak-anak yang dilahirkan -maaf- dalam kondisi tidak sempurna, atau istilah lainnya anak yang memiliki kebutuhan khusus.
Seorang guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus diharapkan tetap mampu menjadi guru yang semangat menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik, tidak malas mengajar, serta tetap tetap dikategorikan sebagai tipe guru yang disukai oleh para siswa atau peserta didik.
Anaka-anak yang dilahirkan dalam kondisi -maaf- berbeda dengan anak lainnya atau sering dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus memang memerlukan penanganan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kondisi fisik maupun psikologis yang memang membutuhkan manajemen berbeda.
Berikut ini adalah beberapa cara atau tips mengajar anak berkebutuhan khusus :
1. Sesuaikan Pelajaran Dengan Kondisi
Di sebuah kelas yang siswa-siswanya memiliki kebutuhan khusus, seorang guru harus bisa menyesuaikan pelajaran dengan keadaan. Hal ini dikarenakan dalam satu kelas tidak semua anak memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan khusus. Bahkan tak jarang setiap anak membutuhkan satu orang guru untuk menanganinya.
Kondisi di atas tentunya merupakan sebuah hal yang patut untuk diperhatikan dengan baik, sehingga menyesuaikan pelajaran dengan kondisi adalah sesuatu yang mutlak untuk dilakukan.
2. Mengedepankan Permainan Yang Edukatif Daripada Teori
Anak-anak berkebutuhan khusus cenderung memiliki kesulitan untuk berpikir dan berbicara. Bahkan tingkahnya cenderung sangat kekanak-kanakan jika dibandingkan dengan anak seusianya yang -maaf- dilahirkan secara normal.
Mengedepankan permainan yang edukatif daripada teori dibutuhkan untuk menarik dan meningkatkan minat belajar tanpa mengabaikan unsur pendidikan didalamnya. Sehingga para siswa didik tetap mendapatkan pengetahuan meskipun dalam bentuk permainan.
3. Melibatkan Orang Tua Selama di Kelas
Anak-anak berkebutuhan khusus sebaiknya tetap ditangani dengan melibatkan orangtua. Sebab orangtua adalah pihak pertama sekaligus pihak yang cenderung lebih banyak mengetahui tentang anaknya.
Dengan melibatkan orangtua selama di kelas, para siswa yang memiliki kebutuhan khusus juga akan tetap merasakan kedekatan, minim dari rasa takut serta "lebih mudah dikendalikan".
Keterlibatan orangtua di kelas juga bisa membantu guru untuk bisa langsung mendiskusikan perkembangan anak tanpa khawatir terjadi missed communication.
4. Ajak Para Siswa Didik Bernyanyi dan Menggambar
Anak-anak berkebutuhan khusus relatif menyukai aktifitas yang bersifat entertaint atau menghibur, dan guru harus memahami keadaan tersebut.
Dengan mengajak para siswa didik bernyanyi dan menggambar, maka mereka relatif bisa lebih mudah untuk menyerap pengetahuan yang disajikan dalam bentuk nyanyi serta gambar yang mereka ikuti atau lakukan.
Anak-anak berkebutuhan khusus memang selayaknya tidak disisihkan dalam keluarga ataupun di lingkungan sekitar. Sebab mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan UUD 45 sebagaimana warga negara Indonesia lainnya.
Dengan tetap menyetarakan anak-anak berkebutuhan khusus dengan -maaf- anak normal lainnya, maka akan tercipta hubungan dan komunikasi sosial yang tetap harmonis, sejahtera dan menguntungkan semua pihak.
Itulah penjelasan dari kami mengenai cari mengajar anak berkebutuhan khusus. Semoga informasi dalam artikel ini bisa memberikan tambahan informasi, wawasan, pengetahuan, inspirasi dan pengalaman untuk kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas atensi dan kunjungan anda untuk menyimak artikel mengenai tips mengajar anak berkebutuhan khusus ini. Sampai jumpa di kesempatan yang akan datang dengan artikel informatif lainnya.
No comments:
Post a Comment